Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir

 Bismillahirrahmannirrahiim....
Salamalaikum warah matullahi wabarukatuhu. Pada postingan kali ini saya akan bercerita tentang Kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir setelah pada postingan sebelumnya ada cerita Kisah Perjalanan dan Dialog Nabi Idris dan Malaikat Izrail (maut) dan cerita Terbunuhnya Amirulmukminin Umar bin Khatab.

 
Suatu ketika Nabi Musa a.s.berkhutbah di tengah-tengah Bani Israil, lalu ia ditanya, “Siapakah manusia yang paling dalam ilmunya?” Ia menjawab, “Sayalah orang yang paling dalam ilmunya.” Maka Allah Subhanahu wa Ta’ala menyalahkannya karena tidak mengembalikan ilmu kepada-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian mewahyukan kepadanya yang isinya, “Bahwa salah seorang hamba di antara hamba-hamba-Ku yang tinggal di tempat bertemunya dua lautan lebih dalam ilmunya daripada kamu.” Musa berkata, “Wahai Tuhanku, bagaimana cara menemuinya?” Maka dikatakan kepadanya, “Bawalah ikan (yang sudah mati) dalam sebuah keranjang. Apabila engkau kehilangan ikan itu, maka orang itu berada di sana.”

Inilah 12 Rahasia Sukses Bisnis Rasulullah SAW

Kesuksesan menjadi impian setiap manusia di Dunia ini. Begitu juga dengan para pebisnis. Bicara tentang kesuksesan pebisnis. Rasulullah adalah teladan kita. Kesuksesan Beliau dapat kita pelajari. Karena menurut Rasulullah saw, perniagaan adalah salah satu pintu rizki yang menggiurkan.

Rasulullahpun telah membuktikannya, bagaimana perniagaan dapat memberikan keuntungan yang luarbiasa. Apa rahasia kesuksesan yang diterapkan oleh Rasulullah saw sehingga beliau bisa mengembangkan bisnisnya diberbagai penjuru dunia? Mari kita telusuri.

Menurut Prof. Laode, PH.D dalam buku Rasulullah Business’ School, ada 12rahasia bisnis Rasulullah SAW, yang dapat kita pelajari dan kita terapkan dalam mengembangkan bisnis, diantaranya adalah;

Kekuatan dan Kesempurnaan Al-Fatihah


“demikianlah sebagian ayat ayat yang kami bacakan kepadamu ini, dan peringatan yang penuh hikmah”. (QS Ali Imran 3:58)
Kali ini saya akan mencoba membahas Al-fatihah “sang Ibunda Al-Qur’an”, yang merupakan intisari Al-Qur’an Al Karim. Al-Fatihah berarti pembuka yang sempurna bagi segala macam keberhasilan dan kebaikan. Al-Fatihah juga merupakan penyembuh dari hati dan pikiran yang tidak sehat. Al-Fatihah adalah pedoman dasar bagi segala kecerdasam hati atau akhlak manusia. Al-Fatihah adalah pemelihara dari hati dan pikiran manusia. Al-fatihah juga merupakan bekal yang maha penting untuk menggapai cita cita dan harapan. Al-fatihah juga adalah ungkapan rasa syukur dari segala hasil dan pencapaian.
Pujian kepada Allah yang diwujudkan didalamnya, membangkitkan sumber-sumber suara hati pemberi informasi  yang maha penting, juga pembisik kebenaran yang abadi.inilah dasar ESQ untuk mencerdaskan akhlaq manusia.Al-fatihah merupakan perwujudan dari harapan atau pemohonan, yang bisa terus membantu anda untuk selalu teringat termotivasi oleh visi (harapan) yang harus diraih.

Imam Al-Mahdi



Imam Al-mahdi adalah sosok penyelamat yang akan di utus oleh Allah swt.untuk memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagai mana Bumi ini sebelum itu telah dipenuhi oleh kezaliman.
Beriku Kebenaran tentang Kemunculan Imam Al-Mahdi dalam hadits:

Telah bersabda Rasulullah s.a.w, “Sungguh, bumi ini akan dipenuhi oleh kezaliman dan kesemena-menaan. Dan apabila kezaliman serta kesemena-menaan itu telah penuh, maka Allah s.w.t. akan mengutus seorang laki-laki yang berasal dari umatku, namanya seperti namaku, dan nama bapaknya seperti nama bapaku (Muhammad bin Abdullah). Maka ia akan memenuhi bumi dengan keadilan dan kemakmuran, sebagaimana ia (bumi) telah dipenuhi sebelum itu oleh kezhaliman dan kesemena-menaan. Di waktu itu langit tidak akan menahan setitis pun dari titisan airnya, dan bumi pun tidak akan menahan sedikit pun dari tanaman-tanamannya. Maka ia akan hidup bersama kamu selama 7 tahun, atau 8 tahun, atau 9 tahun.” (HR. Thabrani)

Telah bersabda Rasulullah s.a.w, “Pada akhir zaman akan muncul seorang khalifah yang berasal dari umatku, yang akan melimpahkan harta kekayaan selimpah-limpahnya. Dan ia sama sekali tidak akan menghitung-hitungnya.” (HR. Muslim dan Ahmad)

Jangan Berlebihan

 assalamualaikum wr. wb.......sahabat perindu motivasi untuk tetap mengingat Allah. Postingan kali ini bertajuk Jangan Berlebihan.
mungkin anda juga berminat membaca tentang:
Bersyukur
Tanda Tanda kiamat

Berlebihan dalam menilai diri, akan menjadi manusia sombong yang amat dibenci Allah

Berlebihan menilai kekurangan diri, akan menjadi minder, kufur nikmat terhadap karunia-Nya yang melimpah

Rasulullah Shalallohu ‘Alaihi Wasallam bersabda: "Jauhilah kamu makan dan minum yang berlebih-lebihan, karena yang demikian dapat merusak kesehatan tubuh, menimbulkan penyakit dan memberi kemalasan (kesulitan) ketika akan bershalat. Dan hendaklah bagimu bersikap sedang (cukupan) karena yang demikian akan membawa kebaikan pada tubuh, dan menjauhkan diri dari sikap berlebih-lebihan." (HR. Bukhari)
Dalam Al-Qur'anpun Allah berfieman:
“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap memasuki mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” [Al A’raaf 31]
 

Sikap yang berlebih-lebihan adalah nafsu yang bisa mendatangkan ketidak adilan dan kemudharatan.
Untuk itu mari kita nikmati hidup proporsional, bersahaja, wajar dan lakukan semua ini Lillahi ta a'laa bukan untuk penilaian manusia.. Insya Allah berkaah.

Nasehat Imam Al-Ghazali


  • Terimalah alasan yang benar, sekalipun dari pihak lawan
  • Jangan segan segan kembali kepada yang benar, manakala terlanjur salah dalammemberikan keterangan
  • Berikan contoh dan teladan yang baik kepada murid dengan melaksanakan perintah agama dan meninggalkan larangan agama, agar demikian apa yang engkau katakana mudah diterima dan diamalkan oleh murid.
  • Dengarkan dan perhatikan segala yang dikatakan oleh ibu bapakmu, selama masih dalam batas batas agama.
  • Selalulah berusaha mencari keredhaan orang tuamu.
  • Bersikaplah sopan santun, ramah tamah dan merendah diri terhadap orang tuamu.
  • Bila mencari teman untuk mencapai kebahagian akhirat, perhatikanlah benar benar urusan agamanya. Dan bila mencari teman untuk keperluan duniawi, maka perhatikanlah ia tentang kebaikan budi pekertinya.
  • Sabar dan tabahlah dalaml menghadpi segala persoalan.
  • Besikaplah lemah lembut dan sopan santun dengan menundukan kepala.
  • Janganlah sombong terhadap sesama mahluk, kecuali terhadap mereka yang zalim.
  • Bersikap tawadduklah dalam segala bidang pergaulan.
  • Janganlah suka bergurau dan bercanda
  • Bersikap lemah lembut terhadap murid dan hendaklah dapat menyesuaikan diri atau mengukur kemampuan murid.
  • Hendaklah sabar dan teliti dalam mendidik muridnya yang kurang cerdas.
  • Jangan berkeberatan menjawab, “aku kurang mengerti,” jika memeang belum mampu menjawab sesuatu masalah.
  • Pusatkanlah perhatian kepada murid yang sedang bertanya, dan memahami benar isi pertanyaanya.
  • Cepat cepatlah memenuhi panggilan agama.
  • Jauhilah larangan larangan agama.
  • Janganlah menentang terhadap takdir Allah SWT.
  • Berpikirlah selalu tentang nikmat nikmat dan keagunga-Nya.
  • Menangkanlah yang hak dan gugurkanlah yang batil.
  • Rendahkanlah hatimu kepada Allah SWT.
  • Sesalilah segala perbuatan yang tercela dan merasa malulah dihadapan Allah SWT.
  • Hindarilah segala tipu daya yang tidak terpuji dalam mencari nafkah, dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT selalu melimpahkan segala usaha kebaikan apapun sertailah dengan tawakkal kepadanya.
  • Hendaklah seseorang menerima masalah masalah yang dikemukakan oleh muridnya.

Jum'at

Jum'at adalah hari raya tiap pekan bagi umat muslim di muka bumi ini. Dimana oada hiri itu juga umat Muhammad SAW berkumpul melaksanakan ibadah shalat jum'at yang waktunya bertepatan dengan shalat Zuhhur tersebut.

Nah berikut tentang berkah yang dikandung pada hari jum'at yang terdapat dalam hadits.

Bersyukur

  Begilah caraku kalau lagi pingin sesuatu yang tak tercapai, dengan tidak meninggalkan sebuah harapan bahwa suatu saat nanti yang maha kuasa akan mengabulkan keinginan ku itu dengan cara yang berbeda dan sederhana.
Cara itu adalah aku membayangkan seperti kata kata di bawah ini...!
Kalau aku sering melihat ke atas aku jadi di bawah
Lihat yang kaya aku jadi miskin
Lihat yang cakep aku jadi jelek


Tanda-Tanda Kiamat



Setiap agama pasti mengakui adanya hari kiamat. Hari hancurnya seluruh isi alam semesta ini termasuk planet bumi, ini menandai babak baru dimulainya hari pembalasan yang dijanjikan oleh Tuhan kepada umatnya.

Dalam agama-agama Samawi (Ibrahimiah), Tanda tanda kiamat itu ditandai dengan berbagai kejadian. Di agama Islam, tanda-tanda kiamat di antaranya diawali dengan adanya 10 tanda-tanda sebagaimana disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW adalam haditsnya.


Nabi Musa dan Firaun

Nabi Musa A.S. adalah seorang bayi yang dilahirkan dikalangan Bani Israil yang pada ketika itu dikuasai oleh Raja Firaun yang bersikap kejam dan zalim. Nabi Musa bin Imron bin Qahat bin Lawi bin Yaqub adalah beribukan Yukabad.Setelah meningkat dewasa Nabi Musa telah beristerikan dengan puteri Nabi Syuaib yaitu Shafura.

Kelahiran Musa Dan Pengasuhnya
Raja Firaun yang memerintah Mesir sekitar kelahirannya Nabi Musa, adalah seorang raja yang zalim, kejam dan tidak berperikemanusiaan. Ia memerintah negaranya dengan kekerasan, penindasan dan melakukan sesuatu dengan sewenang-wenangnya.
Rakyatnya hidup dalam ketakutan dan rasa tidak aman tentang jiwa dan harta benda mereka, terutama Bani Israil yang menjadi hamba kekejaman, kezaliman dan bertindak sewenang-wenangnya dari raja dan orang-orangnya.
Mereka merasa tidak tenteram dan selalu dalam keadaan gelisah, walau pun berada dalam rumah mereka sendiri. Mereka tidak berani mengangkat kepala bila berhadapan dengan seorang hamba raja dan berdebar hati mereka karena ketakutan bila kedengaran suara pegawai-pegawai kerajaan lalu di sekitar rumah mereka, apalagi bunyi kasut mrk sudah terdengar di depan pintu.
Raja Firaun yang sedang mabuk kuasa yang tidak terbatas itu, bergelimpangan dalam kenikmatan dan kesenangan duniawi yang tiada taranya, bahkan mengumumkan dirinya sebagai tuhan yang harus disembah oleh rakyatnya. Pada suatu hari beliau telah terkejut oleh ramalan oleh seorang ahli nujum kerajaan yang dengan tiba-tiba dtg menghadap raja dan memberitahu bahwa menurut firasatnya falaknya, seorang bayi lelaki akan dilahirkan dari kalangan Bani Israil yang kelak akan menjadi musuh kerajaan dan bahkan akan membinasakannya.
Raja Firaun segera mengeluarkan perintah agar semua bayi lelaki yang dilahirkan di dalam lingkungan kerajaan Mesir dibunuh dan agar diadakan pengusutan yang teliti sehingga tiada seorang pun dari bayi lelaki, tanpa terkecuali, terhindar dari tindakan itu. Maka dilaksanakanlah perintah raja oleh para pengawal dan tenteranya. Setiap rumah dimasuki dan diselidiki dan setiap perempuan hamil menjadi perhatian mereka pada saat melahirkan bayinya.
Raja Firaun menjadi tenang kembali dan merasa aman tentang kekebalan kerajaannya setelah mendengar para anggota kerajaannya, bahwa wilayah kerajaannya telah menjadi bersih dan tidak seorang pun dari bayi laki-laki yang masih hidup. Ia tidak mengetahui bahwa kehendak Allah tidak dpt dibendung dan bahwa takdirnya bila sudah difirman "Kun" pasti akan wujud dan menjadi kenyataan "Fayakun". Tidak sesuatu kekuasaan bagaimana pun besarnya dan kekuatan bagaimana hebatnya dapat menghalangi atau mengagalkannya.
Raja Firaun sesekali tidak terlintas dalam fikirannya yang kejam dan zalim itu bahwa kerajaannya yang megah, menurut apa yang telah tersirat dalam Lauhul Mahfudz, akan ditumbangkan oleh seorang bayi yang justeru diasuh dan dibesarkan di dalam istananya sendiri akan diwarisi kelak oleh umat Bani Israil yang dimusuhi, dihina, ditindas dan disekat kebebasannya. Bayi asuhnya itu ialah laksana bunga mawar yang tumbuh di antara duri-duri yang tajam atau laksana fajar yang timbul menyingsing dari tengah kegelapan yang mencekam.
Yukabad, isteri Imron bin Qahat bin Lawi bin Yaqub sedang duduk seorang diri di salah satu sudut rumahnya menanti dtgnya seorang bidan yang akan memberi pertolongan kepadanya melahirkan bayi dari dalam kandungannya itu.
Bidan dtg dan lahirlah bayi yang telah dikandungnya selama sembilan bulan dalam keadaan selamat, segar dan sihat afiat. Dengan lahirnya bayi itu, maka hilanglah rasa sakit yang luar biasa dirasai oleh setiap perempuan yang melahirkan namun setelah diketahui oleh Yukabad bahwa bayinya adalah lelaki maka ia merasa takut kembali. Ia merasa sedih dan khuatir bahwa bayinya yang sgt disayangi itu akan dibunuh oleh orang-orang Firaun. Ia mengharapkan agar bidan itu merahsiakan kelahiran bayi itu dari sesiapa pun. Bidan yang merasa simpati terhadap bayi yang lucu dan bagus itu serta merasa betapa sedih hati seorang ibu yang akan kehilangan bayi yang baru dilahirkan memberi kesanggupan dan berjanji akan merahsiakan kelahiran bayi itu.
Setelah bayi mencapai tiga bulan, Yukabad tidak merasa tenang dan selalu berada dalam keadaan cemas dan khuatir terhadap keselamatan bayinya. Allah memberi ilham kepadanya agar menyembunyikan bayinya di dalam sebuah peti yang tertutup rapat, kemudian membiarkan peti yang berisi bayinya itu terapung di atas sungai Nil. Yukabad tidak boleh bersedih dan cemas ke atas keselamatan bayinya karena Allah menjamin akan mengembalikan bayi itu kepadanya bahkan akan mengutuskannya sebagai salah seorang rasul.
Dengan bertawakkal kepada Allah dan kepercayaan penuh terhadap jaminan Illahi, mak dilepaskannya peti bayi oleh Yukabad, setelah ditutup rapat dan dicat dengan warna hitam, terapung dipermukaan air sungai Nil. Kakak Musa diperintahkan oleh ibunya untuk mengawasi dan mengikuti peti rahsia itu agar diketahui di mana ia berlabuh dan ditangan siapa akan jatuh peti yang mengandungi erti yang sgt besar bagi perjalanan sejarah umat manusia.
Alangkah cemasnya hati kakak Musa, ketika melihat dari jauh bahwa peti yang diawasi itu, dijumpai oleh puteri raja yang kebetulan berada di tepi sungai Nil bersantai bersama beberapa dayangnya dan dibawanya masuk ke dalam istana dan diserahkan kepada ibunya, isteri Firaun. Yukabad yang segera diberitahu oleh anak perempuannya tentang nasib peti itu, menjadi kosonglah hatinya karena sedih dan cepat serta hampir saja membuka rahsia peti itu, andai kata Allah tidak meneguhkan hatinya dan menguatkan hanya kepada jaminan Allah yang telah dinerikan kepadanya.
Raja Firaun ketika diberitahu oleh Aisah, isterinya, tentang bayi laki-laki yang ditemui di dalam peti yang terapung di atas permukaan sungai Nil, segera memerintahkan membunuh bayi itu seraya berkata kepada isterinya: "Aku khawatir bahwa inilah bayi yang diramalkan, yang akan menjadi musuh dan penyebab kesedihan kami dan akan membinasakan kerajaan kami y besar ini." Akan tetapi isteri Firaun yang sudah terlanjur menaruh simpati dan sayang terhadap bayi yang lucu dan manis itu, berkata kepada suaminya: "Janganlah bayi yang tidak berdosa ini dibunuh. Aku sayang kepadanya dan lebih baik kami ambil dia sebagai anak, kalau-kalau kelak ia akan berguna dan bermanfaat bagi kami. Hatiku sgt tertarik kepadanya dan ia akan menjadi kesayanganku dan kesayangmu". Demikianlah jika Allah Yang Maha Kuasa menghendaki sesuatu maka dilincinkanlah jalan bagi terlaksananya takdir itu. Dan selamatlah nyawa putera Yukabad yang telah ditakdirkan oleh Allah untuk menjadi rasul-Nya, menyampaikan amanat wahyu-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang sudah sesat.
Nama Musa yang telah diberikan kepada bayi itu oleh keluarga Firaun, berarti air dan pohon {Mu=air , Sa=pohon} sesuai dengan tempat ditemukannya peti bayi itu. Didatangkanlah kemudian ke istana beberapa inang untuk menjadi ibu susuan Musa. Akan tetapi setiap inang yang mencoba dan memberi air susunya ditolak oleh bayi yang enggan menyedut dari setiap tetk yang diletakkan ke bibirnya. Dalam keadaan isteri Firaun lagi bingung memikirkan bayi pungutnya yang enggan menetek dari sekian banyak inang yang didatangkan ke istana, datanglah kakak Musa menawarkan seorang inang lain yang mungkin diterima oleh bayi itu.
Atas pertanyaan keluarga Firaun, kalau-kalau ia mengenal keluarga bayi itu, berkatalah kakak Musa: "Aku tidak mengenal siapakah keluarga dan ibu bayi ini. Hanya aku ingin menunjukkan satu keluarga yang baik dan selalu rajin mengasuh anak, kalau-kalau bayi itu dpt menerima air susu ibu keluarga itu".
Anjuran kakak Musa diterima oleh isteri Firaun dan seketika itu jugalah dijemput ibu kandung Musa sebagai inang bayaran. Maka begitu bibir sang bayi menyentuh tetek ibunya, disedutlah air susu ibu kandungnya itu dengan sgt lahapnya. Kemudian diserahkan Musa kepada Yukabad ibunya, untuk diasuh selama masa menetek dengan imbalan upah yang besar. Maka dengan demikian terlaksanalah janji Allah kepada Yukabad bahwa ia akan menerima kembali puteranya itu.
Setelah selesai masa meneteknya, dikembalikan Musa oleh ibunya ke istana, di mana ia di asuh, dibesar dan dididik sebagaimana anak-anak raja yang lain. Ia mengenderai kenderaan Firaun dan berpakaian sesuai dengan cara-cara Firaun berpakaian sehingga ia dikenal orang sebagai Musa bin Firaun.