SIFAT 20

sifat-20
Salam alaikum warahmatullahi wa barukatuh

Ingatkah temen teman pecinta motivasi diri keitka mengaji sewaktu kecil dulu, selain mengaji AL-QUR'AN dan Tajwidnya kita juga di ajarkan tentang cara shalat, serta ilmu fikih lainnya. Dan tak ketinggalan pula dulu kita di ajarkan tentang Sifat Wajib Allah dan Sifat Mustahil Allah atau sering disebut juga dengan SIFAT 20.

Nah pada postingan kali ini kebetulan yang akan dibahas adalah tentang Sifat Wajib dan Mustahil bagi Allah atau sifat 20. Karena banyak sekarang diantara kita yang tidak mengetahui sifat 20 ini. Apa lagi sekarang, jarang sekali ada guru ngaji yang mengajarkan tentang sifat wajib dan mustahil bagi Allah ini, bahkan terasa disepelekan, padahal ini wajib diketahui.

Untuk itu tujuan saya memosting tentang SIFAT 20 ini adalah untuk saling mengingatkan agar kita tidak melupakannya, dan para pembaca yang dirahmati allah juga bisa mengingatkan keluarga pada khususnya dan orang lain pada umumnya. langsung saja kepembahasanya.


Sifat Wajib Allah

Wujud : artinya ada, ketetapan dan kebenaran yang wajib bagi dzat Allah Swt yang tiada di sebabkan dengan sesuatu sebab adalah “ada”.

a. Dalil Aqli sifat Wujud
Adanya semesta alam yang kita lihat sudah cukup dijadikan sebagai alasan adanya Allah, sebab tidak masuk akal seandainya ada sesuatu yang dibuat tanpa ada yang membuatnya.
b. Dalil Naqli sifat Wujud

جلقالسموات والارض وما بينهمافي ستةايام ﷲالذى
Allahlah menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya dalam (waktu) enam hari. (QS. AS sajdah [32]:4))

Qidam : artinya sedia, hakikatnya adalah menafikan bermulanya wujud Allah Swt.

a. Dalil aqli sifat Qidam
Seandainya Allah tidak qodim, mesti Allah hadits, sebab tidak ada penengah antara qodim dan hadits. Apabila Allah hadits maka mesti membutuhkan muhdits (yang membuat) mislanya A, dan muhdits A mesti membutuhkan kepada Muhdits yang lain, misalnya B. Kemudian muhdits B mesti membutuhkan muhdits yang lain juga, misalnya C. Begitulah seterusnya.Apabila tiada ujungnya, maka dikatakan tasalsul (peristiwa berantau), dan apabila yang ujung membutuhkan kepada Allah maka dikatan daur (peristiwa berputar). Masing-masing dari tasalsul dan daur adalah mustahil menurut akal. Maka setiap yang mengakibatkan tasalsul dan daur, yaitu hudutsnya Allah adalah mustahil, maka Allah wajib bersifat Qidam.

b. Dalil Naqli sifat Qidam
Firman Allah :
هوالاول والاخروالظاهروالباطن
Dialah yang awal dan yang akhir Yang zhohir dan yang bathin. (QS. Al-Hadid [57]:3)

Baqa’ : artinya kekal, Allah Swt kekal ada dan tidak ada akhirnya

a. Dalil Aqli sifat Baqa'
Seandainya Allah tidak wajib Baqo, yakni Wenang Allah Tiada, maka tidak akan disifati Qidam. Sedangkan Qidam tidak bisa dihilangkan dari Allah berdasarkan dalil yang telah lewat dalam sifat Qidam.

b. Dalil Naqli Sifat Baqa'
Firman Allah :
كلشئ هالك إلاوجهه
Tiap sesuatu akan binasa (lenyap) kecuali Dzat-nya. (QS. Qoshos [28]:88)

Mukhalafatuhu Ta’ala Lilhawadith : artinya Bersalahan (berbeda) Allah Swt dengan segala yang baharu, pada dzat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru, yang telah ada atau yang belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta’ala menyerupai dengan yang baharu pada dzatnya, sifatnya atau perbuatannya.

a. Dalil Aqli sifat mukhalafah lil hawadits
Apabila diperkirakan Allah menyamai sekalian makhluknya, niscaya Allah dalah baru (Hadits), sedangkan Allah baru adalah mustahil

b. Dalil Naqli sifat mukhalafah lil hawadits
Firman Allah :
ليس كمثله شيئ وهوالسميع البصير
Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan dia, dan dia-lah yang maha mendengar lagi maha melihat. (QS. Asy-Syuro [42]:11)

Qiyamuhu Ta’ala Binafsihi : artinya berdiri Allah Swt dengan sendirinya, tidak berkehendak kepada tempat yang berdiri (pada dzat) dan tidak berkehendak kepada yang menjadikannya, karena ia tidak di jadikan tetapi telah jadi dengan sendirinya, dan tidak berkehendak kepada yang di jadikanNya.

a. Dalil Aqli sifat Qiyamuhu Binafsihi
Seadainya Allah membutuhkan dzat, niscaya Allah adalah sifat, sebab hanya sifatlah yang selalu membutuhkan dzat, sedangkan dzat selamanya tidak membutuhkan dzat lain untuk berdirinya.
Dan apabila Allah “Sifat” adalah mustahil, sebab apabila Allah “sifat”, maka Allah tidak akan disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah, sedangkan sifat tersebut adalah termasuk sifat-sifat yang wajib bagi Allah berdasarkan dalil-dalil tertentu. Berarti apabila Allah tidak disifati dengan sifat Ma’ani dan Ma’nawiyah adalah salah (Bathil), dan batal pula sesuatu yang mengakibatkannya, yaitu butuhnya Allah kepada dzat. Apabila batal butuhnya Allah kepada dzat maka tetap Maha kaya (istighna)nya Allah dari dzat.
Seandainya Allah membutuhkan sang pncipta, niscaya Allah baru (Hadts), sebab yang membutuhkan pencipta hanyalah yang baru sedangkan dzat qodim tidak membutuhkannya. Dan mustahil Allah Hadits, karena segala sesuatu yang hadits harus membutuhkan sang pencipta (mujid) yang kelanjutannya akan mengakibatkan daur atau tasalul.

b. Dalil Naqli Sifat Qiamuhu Binafsihi
Firman Allah:
إن اﷲ لغنى عن العا لمين
Sesungguhnya Allah benar-benar maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta. (QS. Al Ankabut [29]:6)

Wahdaniyyah : artinya satunya Allah Swt pada dzat, pada sifat dan pada perbuatanNya, tetapi bukanlah pengertiannya seperti bersatunya dzat tulang, daging, kulit dan lain sebagainya, Allah Swt bebas dari pengertian seperti itu.

Dalil Naqli Sifat Wahdaniyat
Firman Allah :
لوكان فيهماالهةإلااﷲ لفسد تا
Seandainya di langit dan dibumi ada tuhan-tuhan selain Allah, niscaya langit dan bumi akan rusak. (QS. Al Anbiya [21]:22)

Qudrat : artinya kuasanya Allah Swt, satu sifat yang qadim lagi azali yang tetap berdiri pada zat Allah Swt, yang mengadakan tiap - tiap yang ada dan meniadakan tiap - tiap yang tiada.

a. Dalil Aqli sifat Qudrot
Dalilnya adalah adanya alam semesta.
Proses penyusunan dalilnya, jika Allah tidak berkemampuan niscaya Allah lemah(‘Ajzun), dan apabila Allah lemah maka tidak akan mampu menciptakan makhluk barang sedikitpun.

b. Dalil Naqli sifat Qudrot
إن اﷲعلى كل شيى قد ير
Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu. (QS. Al-Baqarah [2]:20)

Irodat : artinya kehendaknya Allah Swt, maknanya penentuan segala tentang ada atau tiadanya, maka Allah Swt yang selayaknya menghendaki tiap - tiap sesuatu apa yang di perbuatnya, artinya kita manusia telah di tentukan dengan kehendak Allah Swt, seperti : tentang rezeki, umur, baik, jahat, kaya, miskin dan lain sebagainya

a. Dalil Aqli sifat Irodat.
Dalilnya adalah adanya alam semesta.
Proses penyusunan dalil, seasndainya allah tidak bersifat berkehendak niscaya bersifat terpaksa (karohah), dan allah bersifat terpaksa adalah mustahil karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi tidak disifatinya Allah dengan sifat qudrot adalah mustahil, sebab akanberakibat lemahnya Alla, sedangkan lemahnya Allah adalah mustahi, karena tidak akan mampu membuat makhluk barang sedikitpun.

b. Dalil Naqli sifat Irodat.
Firman Allah :
ان ربك فعال لمايريد
Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang dia kehendaki. (QS. Hud[50]:107)

Ilmu : artinya mengetahuinya Allah Swt, maknanya nyata dan terang akan meliputi dan maha mengetahui akan segala tiap – tiap, tiada yang tersembunyi dan rahasia bagiNya di alam jagat ini.

a. Dalil Aqli sifat Ilmu
Dalilnya adalah adanya alam semesta.
Proses penyusunan dalil, seandainya Allah tak berilmu niscaya tidak akan berkehendak, sedangkan allah tidak berkehendak adalah mustahil, karena tidak akan disifati qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah. Sedangkan lemahnya Allah adalah mustahil, karena tidak akan mampu membuat barang makhluk sedikitpun.

b. Dalil Naqli sifat Ilmu
Firman Allah :
وهوبكل شيى عليم
Dan dia maha mengetahui segala sesuatu.
(QS.Al Hadid [57]:3 atau QS. Al Baqaroh [2]:29)

Hayat : artinya hidupnya Allah Swt, ini sifat yang tetap dan qadim lagi azali pada dzat Allah Swt, ia tidak akan pernah mati, karena mati itu adalah ciptaanNya juga.

a. Dalil Aqli sifat hayat
Dalilnya adanya alam semesta. Proses penyusunan dalil, seandainya Allah tidak hidup maka tidak akan disifati Qudrot, akan tetapi Allah tidak disifati dengan Qudrot adalah mustahil, sebab akan berakibat lemahnya Allah, seangkan lemahnya Allah adalah mustahil, karena tidak akan mampu membuat alam semesta.

b. Dalil Naqli sifat Hayat
Firman Allah :
وتو كل على الحى الذ ى لايمو ت
Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup yang tidak mati. (QS. Al-Furqon [25]:58)

Sama’ : artinya mendengarnya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada dzat Allah Swt, tiada sesuatu apapun yang luput dari pendengarannya Allah Swt.

Bashar : artinya melihatnya Allah Swt, hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada dzat Allah Swt, Allah Swt wajib bersifat maha melihat pada yang dapat di lihat oleh manusia atau tidak, jauh atau dekat, terang atau gelap, zahir atau tersembunyi dan sebagainya.

Kalam : artinya : berkata - katanya Allah Swt, ini sifat yang tetap ada, yang qadim lagi azali, yang berdiri pada dzat Allah Swt, sebagai contoh adalah Al- Qur’an, ini merupakan perkataannya (kalam) Allah Swt yang abadi sepanjang masa.]

Qadiran : artinya Allah Swt yang berkuasa mengadakan dan mentiadakan sesuatu.

Muridan : artinya Allah Swt yang menghendaki dan menentukan tiap - tiap sesuatu.

‘Aliman : artinya Allah Swt yang mengetahui akan tiap - tiap segala sesuatu.

Hayyun : artinya Allah Swt yang maha hidup, melebihi dari segala sesuatu apapun juga.

Sami’an : artinya Allah Swt yang mendengar akan tiap - tiap segala sesuatu yang maujud.

Bashiran : artinya Allah Swt yang melihatakan tiap - tiap segala sesuatu yang maujudat (berupa sesuatu yang ada ).

Mutakalliman : artinya keadaannya Allah Swt yang berkata – kata, yaitu sifat yang berdiri dengan dzat Allah Swt.


Sifat Mustahil bagi Allah

Wajib pula bagi tiap muslimin dan muslimat mengetahui akan sifat - sifat yang mustahil bagi Allah Swt, yang menjadi lawan daripada sifat 20 (dua puluh) yang merupakan sifat wajib bagiNya, berikut sifat - sifat yang mustahil bagiNya :

Adam, artinya tiada (bisa mati)

Huduth, artinya baharu (bisa di perbaharui)

Fana', artinya binasa (tidak kekal/mati)

Mumathalatuhu Lilhawadith, artinya menyerupai akan makhlukNya

Qiyamuhu Bighayrih, artinya berdiri dengan yang lain (ada kerjasama)

Ta'addud, artinya berbilang – bilang (lebih dari satu)

Ajz, artinya lemah (tidak kuat)

Karahah, artinya terpaksa (bisa di paksa)

Jahl, artinya jahil (bodoh)

Maut, artinya mati (bisa mati)

Syamam, artinya tuli

Umy, artinya buta

Bukm, artinya bisu

Kaunuhu 'Ajizan, artinya lemah (dalam keadaannya)

Kaunuhu Karihan, artinya terpaksa (dalam keadaannya)
Kaunuhu Jahilan, artinya jahil (dalam keadaannya)

Kaunuhu Mayyitan, artinya mati (dalam keadaannya)

Kaunuhu Asam, artinya tuli (dalam keadaannya)

Kaunuhu A'ma, artinya buta (dalam keadaannya)

Kaunuhu Abkam, artinya bisu (dalam keadaannya)


Sekian dulu pembahasan tentang SIFAT 20 Allah ini semoga ada manfaatnya kurang lebihnya mohon maaf.

SADARILAH

Mungkin selama ini anda para kaum hawa belum menyadari kalau gaya berpakian yang anda ikuti di zaman modern yang lebih banyak memameekan aurat yang seharusnya disembunyikan, untuk itu Sadarilah seperti apa yang tertera dibawah ini:

(1) Semakin banyak pandangan lelaki yang tergiur denganmu semakin bertumpuk pula dosa-dosamu.

(2) Semakin sang lelaki menghayalkanmu. -..semakin berhasrat denganmu maka semakin bertumpuk pula dosa-dosamu

(3) Janganlah anda menyangka senyumanmu yang kau tebarkan secara sembarangan tidak akan ada pertanggungjawa bannya kelak..!!!. Bisa jadi senyumanmu sekejap menjadi bahan lamunan seorang lelaki yang tidak halal bagimu selama berhari-hari.., apalagi keelokan tubuhmu

(4) Bayangkanlah ... betapa bertumpuk dosa-dosa para artis dan penyanyi yang aurotnya diumbar di hadapan ribuan...bahkan jutaan para lelaki??

(5) Jika anda menjaga kecantikanmu dan kemolekan tubuhmu hanya untuk suamimu...maka anda kelak akan semakin cantik dan semakin molek di surga Allah

(6) Akan tetapi jika anda umbar kecantikanmu dan kemolekanmu maka ingatlah itu semua akan sirna dan akan lebur di dalam liang lahad menjadi santapan cacing dan ulat...dan di akhirat kelak...bisa jadi berubah menjadi bahan bakar neraka jahannam!!!

mungkin anda juga tertarik membaca Mahluk Berdosa


Untuk itu saya sarankan kepada anda kaum wanita sebaiknya berpakaian yang islami sehingga anda bisa terhindar dari Fitnah dan dosa karna berpakaian yang seronoh.
semoga postingan ini bermanfaat amiin....

Jaminan Malaikat Kepada Orang yang Membaca Shalawat

Bismillaahirrahmannirrahiim

assalamualaikum

sebelumnya saya memosting YAA RASULULLAH, dan kali ini saya akan postingkan tentang Jaminan Malaikat kepada Orang yang Membaca Shalawat.

Rasulullah S.A.W telah bersabda bahwa, “Malaikat Jibril, Mikail, Israfil dan Izrail A.S. telah berkata kepadaku.

Berkata Jibril A.S. : “Wahai Rasulullah, barang siapa yang membaca shalawat ke atasmu tiap-tiap hari sebanyak sepuluh kali, maka akan saya bimbing tangannya dan akan saya bawa dia melintasi titian seperti kilat menyambar.”

Berkata pula Mikail A.S. : “Mereka yang bershalawat ke atas kamu akan aku beri mereka itu minum dari telagamu.”

Berkata pula Israfil A.S. : “Mereka yang bershalawat kepadamu akan aku sujud kepada Allah S.W.T. dan aku TIDAK AKAN mengangkat kepalaku sehingga Allah S.W.T. mengampuni orang itu (yang bershalawat).”

Malaikat Izrail A.S pula berkata : “Bagi mereka yang bershalawat ke atasmu, akan aku cabut ruh mereka itu dengan selembut-lembutnya seperti aku mencabut ruh para nabi-nabi.”

Apakah kita tidak cinta kepada Rasulullah S.A.W.? Para malaikat memberikan jaminan masing-masing untuk orang-orang yang bershalawat ke atas Rasulullah S.A.W.
Dengan kisah yang dikemukakan ini, kami harap para pembaca tidak akan melepaskan peluang untuk bershalawat ke atas junjungan kita Nabi Muhammad S.A.W. Mudah-mudahan kita menjadi orang-orang kesayangan Allah, Rasul dan para malaikat.

Ya Nabi Salam Alaika Ya Rosuul salam alaika Ya Habiib salam alaika Sholawatullah alaika.

Dalam Al Qur'an Allah swt. berfirman: "Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". (Al Qur'an S. Al-Ahzab ayat 56)

Nabi Muhammad saw. bersabda: "Bershalawatlah‐kamu kepadaku, karena shalawat itu menjadi zakat penghening jiwa pembersih dosa bagimu". (Diriwayatkan oleh Ibnu majah)

Nah demikianlah Jaminan Malaikat Kepada Orang yang Membaca Shalawat, Untuk itu sebagai umat Nabi Muhammad saw mari kita perbanyak membaca shalawat sebagi kecintaan kita terhadap beliau.