Kekuatan dan Kesempurnaan Al-Fatihah
“demikianlah sebagian ayat ayat yang kami bacakan
kepadamu ini, dan peringatan yang penuh hikmah”. (QS Ali Imran
3:58)
Kali ini saya
akan mencoba membahas Al-fatihah
“sang Ibunda Al-Qur’an”, yang merupakan intisari Al-Qur’an Al Karim. Al-Fatihah berarti pembuka yang sempurna bagi segala
macam keberhasilan dan kebaikan. Al-Fatihah
juga merupakan penyembuh dari hati
dan pikiran yang tidak sehat. Al-Fatihah adalah pedoman dasar bagi segala kecerdasam hati atau akhlak manusia. Al-Fatihah adalah pemelihara dari hati dan pikiran manusia. Al-fatihah juga merupakan
bekal yang maha penting untuk
menggapai cita cita dan harapan.
Al-fatihah juga adalah ungkapan rasa
syukur dari segala hasil dan pencapaian.
Pujian kepada
Allah yang diwujudkan didalamnya, membangkitkan sumber-sumber suara hati
pemberi informasi yang maha penting,
juga pembisik kebenaran yang abadi.inilah dasar ESQ untuk mencerdaskan akhlaq manusia.Al-fatihah
merupakan perwujudan dari harapan atau pemohonan, yang bisa terus membantu anda
untuk selalu teringat termotivasi oleh visi (harapan) yang harus diraih.
Di bawah ini
akan saya coba artikan dengan istilah istilah yang mudah sehingga lebih bisa
dirasakan kekutan dan kesempurnaan Al-fatihah:
1.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
"Dengan
nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang"
Pembuka:
Mulailah dengan Nama Allah.
Perinsip ini akan menyadarkan
diri unutk selalu bersikap rahman dan rahim kepada setiap orang agar selalu
memiliki perinsip memberi dan memulai. Atas nama Allah artinya adalah berupaya
mewakili dan meneladani segala sifat sifat Allah. Inilah dasar dari pembuka
suara suara hati yang akan membisiki anda, yang akan mengarahkan anda pada
kebaikan dan keberhasilan. Anda akan memiliki kepercayaan diri yang sangat kuat
karna anda akan bertindak atas nama Allah yang maha mulia, bertindak sebagi
wakil Allah yang dihormati.
2.
Alhamdu
lillaahirabbil ‘Aalamiin
“Segala
puji bagi Allah tuhan semesta alam”
Memuji
Allah : berfikir dan berjiwa besar (Thinking Big).
Anda akan selalu merasa dalam
curahan rahmat Allah, pemilik alam semesta raya . anda akan merasa tentram dan
merasa terlindungi karena didasari kepercayaan bahwa anda bekerja untuk
mensejahterkan bumi milik Allah.
Anda akan selalu merasa dalam
curahan rahmat Allah, pemilik alam semesta raya . Anda akan merasa tentram dan
merasa terlindungi karena didasari kepercayaan bahwa anda bekerja untuk
mensejahterkan bumi milik Allah. Bersedia untuk menggunakan seluruh potensi
diri secara maksimal, dalam rangka menjalankan tugas sebagai rahmatan lil
‘alamin. Selalu mengingat semua sifat sifat Allah (Got spot) sebagi landasan
dari kecerdasan Emosi Emosi dan Spiritual (ESQ).
3.
Arrahmaanirrahiim.
“yang
maha pengasih lagi maha penyayang”
Bekal: Sikap Mengasihi Sesama (Thinking Deep)
Untuk meraih suatu kepercayanan,
harus didasari oleh sikap rahman dan rahim kepada orang lain. Tidak merugikan
orang lain dan selalu berusaha membantu dan menolong orang lain. Inilah
keberhasilan hubungan manusia, yang membawa diri pada “ketangguhan social”.
4.
Maaliki
Yaumiddiin.
“Pemilik/raja
hari pembalasan”
Tujuan
(Visioner)
Selalu berorientasi kemasa depan,
memiliki harapan yang jelas, serta memiliki perencanaan untuk setiap langkah
yang akan dibuat. Sehingga, anda akan memiliki kesadaran penuh bahwa
keberhasilan tidak bisa ditempuh dengan cara cara yang buruk. Harus bertindak
atas nama Allah, selalu memuji dan mengingat sifat sifat Allah, dan berbekal
sikap rahman-rahim dalam mencapai suatu tujuan. Inilah jaminan masa depan dari
Allah bagi orang orang yang beriman dan bertakwa.
5.
Iyyaaka
Na’budu Wa Iyyaaka Nasta’iin.
“hanya
kepadamu kami mengabdi dan hanya kepadamu kami memohon pertolongan”.
Memelihara
perinsip (Integrity)
Berperinsip tunggal hanya kepada
Allah yang Esa. Bekerja secara sungguh-sungguh dan selalu bersikap jujur.
Memiliki komitment dan selalu consistent
dalam mencapai tujuan. Selalu merasa diri diliha oleh tuhan (eit… tapi
jangan penah berpikir kalu tuhan melihatmu dengan mata seprti mahluknya, “Dia”
itu tidak sama dengan mahluknya) sudah dulu comal comelnya. youuuk lanjut ke TKP. hehe....
Anda
akan memiliki batasan atau standar kerja dan prestasi yang sangat tinggi,
karena tuhan yang Maha tinggi adalah teladan dan perinsip yang anda pegang. Siap
menghadapi segala tantangan dan siap menghadapi segala kegagalan ataupun
keberhasilan. Bermantal baja karena anda telah memiliki “ kemenangan pribadi ”
yanfg kuat dan mandiri.
6.
Ihdinash
Shiraathal Mustaqiim.
“Tunjukan
kami kejalan yang luas dan lurus”.
Pedoman
(Action)
Inilah langkah penulisan naskah
pikiran kedalam alam nyata, berupa tindakan yang dilandasi pada format hati dan
pikiran yang terbentuk pada ayat 1, 2, 3, 4, dan 5, yaitu bertindak atas nama
Allah, selalu bersikap rahman rahim, memiliki visi, memiliki integritas tinggi,
dan hanya berpegang kepada Allah yang Esa.
Maka sekarang tibalah langkah
pelaksanaan secara total dari visi yang telah dilandasi oleh karakter kokoh
danperinsip yang teguh. Disinilah ketak perjuangan sesungguhnya , langkah islam
yang diaplikasikan secara total!
7.
Shiraatha
Ladziina an’ amta ‘Alaihim, Ghairil Maghdhuubi ‘Alaihim Waladh Dhaalliin.
“jalan
orang orang yang engkau beri nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai, bukan
pula jalan yang sesat”.
Penyempurnaan
(Evaluation and Continuous Improvement)
Ditangah perjalanan itu, teruslah
asah hati anda, pikiran dan pelaksanaan tugas dan cita cita anda secara terus
menerus (Kaizan), sehingga terbentuk suatu tingkatan baru yang lebih baik dan
lebih sempurna. Anda diminta untuk mengevaluasi pikiran, hati, dan pelaksanaan
kerja anda, agar senantiasa berada pada tangga yang benar dan lurus. Tanpa
kenal putus asa, pada jalan allah yang sangat luas.
Mencari
Ridha Allah.
8.
Amiin.
“Kabulkanlah”
Ikhlas
(Sincerity)
Tetaplah ikhlas untuk menerima
segala hasil yang dicapai. Apapun hasilnya, terimalah dengan baik, karena
semuanya datang dari Allah. Apabila belum merasa puas, jangan langsung
menyalahkan nasib. Baca dan pelajari (iqra’), pasti ada suatu hal yang masih
kurang dan belum dilakukan. Ulang lagi seperti Anda mengulang bacaan Al-fatihah
setiap hari.
Semua ayat ayat diatas dilihat dan dibaca kembali satu persatu. Lakukan setelah semua langkah dilaksanakan.
Ketika membaca
Al-Fatihah, jadikan setiap ayatnya sebagai alat untuk mengevaluasi diri.
Disamping itu
sikap ikhlas ini akan menyenbuhkan anda dari penyakit psikologis yang disebut
“perfectionist”, yaitu keresahan dan kecemasan alibat dari belum tercapainya
target yang ditetapkan. Inilah perinsip yang jauh lebuh hebat dari Kaizen.
0 comments:
Post a Comment